Beternak Bebek banyak diminati oleh para peternak dan para petani, Namun lambat laun lahan gembalaan bebek untuk mencari makan secara bebas semakin berkurang. Sedangkan kalau di dalam kandang biaya pakan dan perawatan bebek akan membengkak dan biaya semakin tinggi..
Seiring dengan perkebagan waktu, beternak bebek dibarengi dengan menanam padi sudah banyak dilakukan oleh para petani di negeri ini. Ini disebabkan karena petani merasa banyak diuntungkan dengan berternak bebek sambil bercocok tanam, Selain hasil pertanian semakin meningkat, penghasilan dari bebek juga sangat tinggi, terbukti bebek semakin cepat timbuh dewasa dan sehat juga telur yang dihasilkan semakin banyak.
Secara umum persyaratan inovasi teknologi integrasi padi sawah dan bebek /tiktok adalah ketersediaan air untuk padi sawah, cara tanam jajar legowo dan pemilihan vaietas padi. Varietas padi yang danjurkan adalah kuat dan tahan terhadap rebahan antara lain Gilirang, Fatmawati dan Ciherang. Diharapkan lktiga varietas tersebut cukup kuat dan tahan rebah, sehingga akan beradaptasi dengan adanya tiktok di sekelilingnya. Sedang pemeliharaan tiktok tidak berbeda dengan pemeliharaan itik pada umumnya.
Keunggulan inovasi teknologi integrasi bebek/tiltok dengan padi sawah ini adamuya tambahan keuntungan dari pemeliharaan tiktok dibandingkan bila hanya menanam padi saja. Adapun keunggulan titok antara lain cepat tumbuh, kandungan lemaknya rendah dengan tekstur daging lebih empuk dan lebih gurih dibanding dengan itik petelur.
Tiktok mempunyai pertumbuhan yang cepat dibanding itik petelur pejantan, pada umur 70-75 hari berat badan mencapai 2-2,5 kg, sedang itik pejantan petelur umur 2-2,5 bulan mempunyai berat sekitar 1 kg. Dan harga ual jauh lebih tinggi.
Keuntungan yang diperoleh dengan adanya tiktok/bebek di sawah antara lain membantu pemupukan dari kotoran yang dihasilkan, meningkatkan kadar oksigen dalam tanah karena aktivitasnya dan meminimalkan rumput, gulma maupun hama ( serangga, siput, keong mas) karena dimakan tiktok. Sedang pakan untuk tiktok dapat dikurangi karena sudah mendapat pakan tambahan dari rumput, gulma, serangga, siput, keong mas dari sawah.
Penanaman padi dengan sistem jajar legowo memiliki beberapa keuntungan antara lain:
(1). Populasi tanaman lebih banyak sehingga berpeluang meningkatkan hasil;
(2). Memudahkan penyiangan gulma dan penyemprotan; dan
(3). Memudahkan pemberian pupuk ke dalam barisan tanaman.
Menamam padi dengan sistem jajar legowo dapat meningkatkan produksi dari sebelumnya sebesar 6.320 kg GKP/ha menjadi 8.800 kg GKP/ha.
Tanam jajar legowo yaitu menanam benih padi berbaris lurus sedemikian rupa sehingga antar barisan tanaman terdapat lorong terbuka (alley) yang lebih lebar dibanding cara tanam jajar simetris.
Tanam jajar legowo yang dianjurkan adalah 2 baris atau 3 baris dengan jarak tanam dalam barisan sekitar 20-25 x 10-12,5 cm dan jarak tanam lorong (legowo) 40-60 x 10-12,5 cm. Sedang tiktok yang dilepas ke sawah berumur 14 hari.
Pelaksanaan teknis sistem integrasi tersebut diawali dengan penanaman padi jajar legowo 2 baris, menggunakan jarak tanam dalam barisan 20 X 10 cm dan jarak tanam lorong (legowo) 40 X 10 cm, sedangkan padi yang ditanam adalah varietas Ciherang. Budidaya tiktok secara terpadu dimulai saat perakaran tanaman padi sudah mulai kuat, yaitu dua minggu setelah tanam, bibit tiktok yang berumur 14 hari dilepas dalam areal sawah. Jika tiktok datang dari tempat pembibitan, sebaiknya tidak langsung dilepas di areal persawahan tetapi perlu penyesuaian 1-2 hari di kandang yang sudah disiapkan sebelumnya.
Kepadatan tiktok berkisar 1,5-2 kali kepadatan pemeliharaan itik petelur jantan. Bila kepadatan itik pejantan 1000 ekor/ha, maka tiktok sekitar 500-750 ekor/ha. Pakan yang diberikan berupa dedak dan konsentrat (1:1) dalam jumlah tidak sebanyak pada pemeliharaan intensif ( kurang lebih 54 gram/ekor/hari) karena kebutuhan pakan tiktok telah terpenuhi dari rumput-rumputan di sawah, serangga, keong sawah, katak kecil dan lain-lain. Dengan demikian biaya pakan dapat ditekan Selama 75 hari pemeliharaan hanya dibutuhkan pakan sekitar 1 kg/ekor. Tiktok dipanen pada saat butir padi akan keluar pada umur 75 hari. Pada saat itu bobot badan tiktok tmencapai 2- 2,5 kg. Dengan demikian tiktok tidak mengganggu perkembangan butir padi. Sedang padi dipanen setelah berumur 125 hari.
Keuntungan finansial usahatani padi sawah dengan integrasi tiktok Keuntungan petani dari sistem integrasi ini meliputi:
a) Berkurangnya biaya produksi akibat penurunan pemberian pupuk, pestisida dan herbisida serta berkurangnya upah tenaga kerja untuk menyiangi rumput;
b) Peningkatan mutu dan kondisi lahan karena penggunaan pupuk anorganik yang minimal;
c) Biaya produksi itik menjadi lebih rendah karena sebagian besar sumber pakan berasal dari areal sawah/.
Selain dengan tiktok, sistem integrasi dapat dilakukan dengan itik pejantan MA. Itik pejantan MA mempunyai bobot badan lebih besar dibandingkan dengan itik pejatan lokal sehingga harga jualnya juga lebih tinggi.
Konsep pertanian ini dilepaskan anak Aigamo di sawah padi setelah penanaman bibit padi. Anak bebek akan berenang keseluruh penjuru sawah padi, dengan rakus memakan rumput liar (gulma), serangga, katak, berudu dan lumpur di sawah padi. Anak bebek ini akan tumbuh dengan cepat. Tanaman padinya akan terbajak dengan baik, keluar cabang dengan baik, dan tumbuh dengan pesat.
Bebek mempunyai 6 manfaat untuk budidaya padi :
- Manfaat untuk penyiangan
- Manfaat pengendalian hama penyakit,
- Manfaat pemupukan,
- Manfaat pembajakan dan penggemburan tanah sepanjang waktu
- Manfaat mengendalikan keong emas
- Manfaat stimulasi pertumbuhan padi.
Di sisi lain sawah padi mempunyai manfaat untuk pemeliharaan bebek seperti berikut:
- Penggunaan sumber alami sebagi makanan seperti gulma, serangga, air tanaman,
- Penggunaan ruang yang tersisa di sawah padi sebagai habitat bebek,
- Penggunaan air yang berlimpah,
- Sebagai tempat bebek bersembunyi dibawah daun padi. Pada tahun belakangan ini, sistem ini menjadi bertambah variasi dan kreasinya dengan adanya penambahan ikan, azolla, dan peningkatan-nitrogen
0 comments:
Post a Comment