Thursday, May 7, 2015

Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Himbau Penggunaan Pupuk Organik

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten mengimbau kepada para petani di Banten menggunakan pupuk organik. Pasalnya, penggunaan pupuk organik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura masih dirasakan belum maksimal.

Menurut Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Pascapanen Distanak Provinsi Banten Nano Heryano, selain pembuatan pupuk organik jauh lebih mudah dan ekonomis dengan memanfaatkan jerami, juga memungkinkan padi dan komoditas hortikultura lainnya aman dari cemaran zat kimia.

“Penggunaan pupuk yang mengandung zat kimia berpotensi mengundang hama tanaman, jika hal ini terjadi, tentu akan berpengaruh pada produktifitas pertanian,” kata Nano, pada forum klinik tanaman di Balai Penyuluhan  Pertanian, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang, di Kramatwatu,


Dijelaskan Nano, Orgasme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan salah satu persoalan petani di Kabupaten Serang. Akibatnya, produktifitas pertanian terganggu. Penggunaan pupuk organik pada tanaman diyakini dapat mengatasi serangan OPT.

Pada kesempatan itu, Distanak Banten melalui tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan tekhnik pembuatan pupuk organik pada para petani yang hadir.

Sementara itu, Kepala Distanak Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, saat ini para petani cenderung menggunakan pupuk kimia dibanding pupuk organik. Faktornya, para petani masih menilai penggunaan pupuk kimia lebih efisien dibanding pupuk organik.

Eneng menambahkan, pelatihan tentang tata cara proteksi tanaman dari serangan hama itu sangat penting diberikan bagi petani untuk menjaga produktifitas pertanian di Banten. “Cara lain untuk memproteksi tanaman dari serangan hama di antaranya dengan menjaga lingkungan, mengolah sisa tanaman untuk dijadikan kompos,” katanya. [lenteranews]


0 comments:

Post a Comment